Pupuk Kaltim Terus Perkuat Perannya Terhadap UMKM di Indonesia
Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) terus memperkuat perannya
dalam melakukan pembinaan kepada UMKM di Indonesia. Seperti diketahui,
UMKM menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi.
VP CSR PKT Anggono Wijaya berbagai UMKM tengah menjadi mitra binaan
perusahaan. Salah satunya yang menjadi contoh adalah produk makanan
olahan.
Dirinya menegaskan, jaminan kualitas produk yang sesuai standar BPOM,
merupakan sasaran utama pendampingan bagi mitra binaan Perusahaan pada
sektor makanan olahan.
Mitra binaan senantiasa didorong menghadirkan produk higienis serta
memenuhi aspek kesehatan dan kelayakan konsumsi, yang menjadi landasan
PKT dalam memberikan fasilitas pendampingan secara intensif melalui
berbagai uji laboratorium dan sertifikasi.
"Jaminan mutu produk dengan pengolahan yang sesuai standar menjadi hal
utama yang wajib diperhatikan. Hal itu terus didorong PKT bagi seluruh
mitra binaan untuk memberi perlindungan kepada konsumen,"kata Anggono
dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).
Pempek Kenanga F12 contohnya, menjadi binaan Pupuk Kaltim sejak 2015.
Sejak mengikuti pendampingan dari PKT, kini usahanya kian berkembang,
bahkan mendapat sejumlah penghargaan.
Terbaru, meraih penghargaan System Pengolahan Ikan (UPI) terbaik pertama
skala mikro kecil, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dalam
rangka peringatan Hari Ikan Nasional 2021. Penghargaan diterima pimpinan
Pempek Kenanga F12 Dewi Malichah, dari Menteri KKP Sakti Wahyu
Trenggono secara online.
Diungkapkan Dewi, penghargaan ini sebagai bukti komitmen usahanya
menjaga kualitas produksi pengolahan ikan menjadi produk higienis yang
sesuai standar kesehatan dan kelayakan, berdasarkan izin Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM).
Proses pengolahan ikan Pempek Kenanga F12 juga
telah meraih Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dari Kementerian KKP,
karena telah memenuhi persyaratan Prosedur Operasi Standar Sanitasi
sesuai prinsip Great Production Practices.
"Prestasi ini tak lepas dari pembinaan PKT, hingga kami berhasil
menjadi perwakilan Kaltim sebagai UPI terbaik untuk skala kecil dengan
administrasi yang lengkap,"kata Dewi.
Sejak 2009
Dijelaskannya, sejak menjadi mitra binaan PKT pada 2015, usaha pempek
yang dirintis mulai 2009 itu telah difasilitasi beragam pengurusan
dokumen kelengkapan usaha, mulai dari sertifikasi Halal oleh MUI,
sertifikat merek dan hak paten hingga uji BPOM, disamping penguatan
kapasitas usaha dengan berbagai dukungan fasilitas penunjang lainnya.
Bahkan saat ini, Pempek Kenanga F12 juga dalam proses verifikasi LsPro,
untuk Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia
(SPPT SNI).
"Dari pendampingan PKT, kami terus didorong untuk menghadirkan produk
makanan berkualitas dengan pengolahan yang sesuai standar, guna memberi
jaminan terhadap konsumen. Dukungan itu menjadi komitmen kami untuk
terus meningkatkan kualitas mutu produk dengan pengolahan yang lebih
baik,"terang Dewi.
Kini penjualan pempek Kenanga F12 tak hanya menyasar pasar lokal Bontang
dan Kaltim saja, tapi juga memenuhi permintaan konsumen dari berbagai
daerah di Indonesia, dengan tingkat penjualan mencapai 150 hingga 200 Kg
per bulan.
Beragam inovasi pun dikembangkan, mulai jaminan ketahanan produk dalam
waktu lama, hingga proses pengiriman yang lebih efisien, agar produk
sampai di tangan konsumen dalam kondisi baik dan terjaga.
"Saat ini kami juga mencoba inovasi cuka dalam bentuk bubuk, agar memudahkan konsumen dan lebih efisien untuk pengiriman. Tapi yang pasti, kualitas dan mutu produk akan terus menjadi prioritas yang terus kami jaga ke depannya,"tambah Dewi.
Komentar
Posting Komentar